Borobudur sangat terdampak letusan Gunung Merapi
pada Oktober dan November 2010. Debu vulkanik dari Merapi menutupi
kompleks candi yang berjarak 28 kilometres (17 mi) arah barat-baratdaya
dari kawah Merapi. Lapisan debu vulkanik mencapai ketebalan 25
centimetres (10 in)[46]
menutupi bangunan candi kala letusan 3–5 November 2010, debu juga
mematikan tanaman di sekitar, dan para ahli mengkhawatirkan debu
vulkanik yang secara kimia bersifat asam dapat merusak batuan bangunan
bersejarah ini. Kompleks candi ditutup 5 sampai 9 November 2010 untuk
membersihkan luruhan debu.[47][48]
Mencermati upaya rehabilitasi Borobudur setelah letusan Merapi 2010, UNESCO
telah menyumbangkan dana sebesar 3 juta dollar AS untuk mendanai upaya
rehabilitasi. Membersihkan candi dari endapan debu vulkanik akan
menghabiskan waktu sedikitnya 6 bulan, disusul penghijauan kembali dan
penanaman pohon di lingkungan sekitar untuk menstabilkan suhu, dan
terakhir menghidupkan kembali kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
setempat.[49]
Lebih dari 55.000 blok batu candi harus dibongkar untuk memperbaiki
sistem tata air dan drainase yang tersumbat adonan debu vulkanik
bercampur air hujan. Restorasi berakhir November 2011, lebih awal dari
perkiraan semula.[50]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar